Dari iramanya bukan sedangberjalan. Sudahlah.Masih ada esok. Bokep Rusia Ia hanyamenampakkan diri separuh badan.Mbak Wien.., aku mau makan dulu. Juniorku tegang seperti mainananakanak yang dituip melembung. Tapi eh.., seorang penumpang pakaikaos oblong, mati aku. Aku tersetrum. Aku duduk di tepi dipan. Ia menekannekan agak kuat. Aku lupakelamaan menghitung kancing. Dan kubuka celana pantai. Ia malah melengos. Tidak akan hadir kesempatan ketiga. Keras sekali.Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.Ia berdiri. Aku memandang ke arah lainmengindari adu tatap. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang.Aku hanya main dengan tangan. Iamenyenggol kepala juniorku. Ah.., wanita yanglehernya berkeringat itu begitu besar mengubahkeberanianku.Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi manjamenggoda, Nih pake celana ini..!Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi.Bahannya tipis, tapi baunya harum. Kini ia pindah ke paha,agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Ia menyentuhnya. Hap.Mau pijit lagi..? Aku tidak tahan. Wiendatang. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis.Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagianlengan, kalau belum cukup kancing Bapakbapak disebelahku juga




















