Pijatan didekat daerah kemaluanku membuatku secara tidak sadar melebarkan pahaku, menurutku Fariz dapat melihat bulu kemaluanku yang tidak terlalu lebat itu. Bokep JAV Kemaluannya baru sedikit ditubuhi bulu-bulu halus. Masih kebingungan diapun masuk dan menutup pintu, matanya masih terpaku padaku. Wah perjaka batinku. Sperma yang telah dikeluar didalam mulutku ku keluarkan lagi ke atas batang kemaluannya, hanya untuk kuhisap lagi. Fariz tanpa permisi langsung memasukkan penisnya dengan tidak sabar.“Ah!” jeritku.Fariz makin tidak sabaran. Tanganku menarik retsletingnya dan mengeluarkan kemaluannya. Dia seperti kebingungan. Tiba-tiba Fariz berteriak,
“Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tan. Sesampainya di kamar, aku langsung menutup pintu dan menuju kamar mandi, aku sudah tidak tahan menahan pipis sejak di tol tadi. Akupun mulai bersiap meneriam muntahan sperma fariz didalam vaginaku, akupun mulai mencapai orgasme yang sejak tadi kutahan.“Aahhhhh…tteerrruuussss Rizzzzz…tante ju….Ah!..ga mau keeluuuarrr……aaahhhhh…terusss”.Fariz terus mempercepat kocokan penisnya di dalam vaginaku.“aahh…ahhh..AAAAHHHHHHHHH….!!!!”Fariz memuntahkan seluruh spermanya didalam vaginaku.
