Di halaman depan tampak para tukang itu sudah beres-beres, ada pula yang sudah membersihkan badan di kamar mandi belakang.Melihat mereka sudah bersih-bersih, akupun jadi kepingin menyegarkan badanku yang sudah tidak nyaman ini. Aku mulai dapat mengenali wajah-wajah mereka, ternyata mereka adalah para kuli bangunan di bawah tadi, semuanya ada 4 orang.“Apa-apaan ini, lepasin saya.. Bokep Jilbab/Hijab amat”“Iyah.. Namun sebelum sempat memulai, si Kirno menyela:
“Kamu dari bawah aja Do, masak dari tadi aku ngerasain tangannya aja sih, aku pengen ininya nih!,” katanya sambil mencucukkan jarinya ke anusku sehingga aku menjerit kecil.Merekapun sepakat, akhirnya aku menaiki penis si Dodo yang berbaring telentang, benda itu masuk dengan lancarnya karena vaginaku sudah licin oleh cairan kewanitaanku ditambah lagi mani Pak Imron yang banyak itu. Kami berendam bersama di bathtub Verna yang indah sambil menonton ‘film porno’ yang kami bintangi sendiri melalui handycam itu.Lumayan juga hasilnya meskipun kadang gambarnya goyang karena yang men-syuting ikut berpartisipasi.
