“He, iya. Bokepindo Ia kemudian hanya diam seperti menikmati burungku yang mengocok-ngocok kemaluannya. “Iya pun ga papa ndre, itu normal kok. Maklum kala itu aku masih belum sunat. Dan yang lebih aneh lagi, kemaluanku sering kali menegang. Tanya wanita itu sembari duduk di sebelahku. eh.. Maklum kala itu aku masih belum sunat. “Nggak pernah bu” jawabku berbohong. Ia kemudian hanya diam seperti menikmati burungku yang mengocok-ngocok kemaluannya. Sore sekitar pukul setengah empat, aku terbangun oleh suara telepon rumah yang berdering. nanti kamu juga gitu, kalo udah dewasa” jelasnya. “Yang keluar air mani Ndre. Hitung-hitung cari teman karena subuh tadi kedua orang tuaku juga ada acara ke Jakarta, seminggu malah. “Halo, bu Edy ada?” tanya suara itu. Ganti baju dulu ae” ujarnya sendiri lalu melangkah masuk ke kamarnya. “Kamu Ndre??” terdengar suara dari balik pintu sebelum pintu itu terbuka. Aku segera masuk ke rumah tersebut. Kulihat secarik kartu nama di atas sofa. Ternyata bu Bambang yang datang. Tanpa sengaja aku melihat gerak gerik wanita itu. Bu Bambang lalu




















