Sewaktu menginjak bangku SMP, barulah sebagian kecil keinginanku terpenuhi, aku bisa mengikuti seni teater yang menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Bokep Montok Sementara itu, aku bukan hanya mendesah, melainkan mengerang menahan rasa nyeri di lubang anusku saat itu. Dan untuk pembaca sekalian, semoga kalian suka dengan ceritanya! Entahlah, yang jelas aku tak mau merasa sok ganteng agar tidak membuat diriku yang terlahir sebagai anak yang rendah hati ini berubah menjadi sombong di kemudian hari. Disanalah, bakatku di tempa untuk pertama kalinya bahkan aku pernah menjabat sebagai ketua team teater selama satu periode.Selepas SMP dan masuk ke SMU, aku tak lagi aktif di teater karena kesibukanku bekerja sambilan sebagai guru les untuk anak SD. Kemudian kami saling memagut bibir lagi. Bahkan kalau perlu, orang akan berani membayar berapa saja untuk memperbaiki penampilan fisiknya, yang berakibat bisnis salon pun makin laris dan menjanjikan prospek yang sangat menjanjikan karena tidak akan ada sepinya.Barangkali kalau boleh sedikit jujur tanpa bermaksud menyombongkan diri, aku termasuk salah satu pria yang beruntung itu.




















