Membersihkan selangkanganku.“Di cukur?” Kak Edo bertanya sambil meremas jembutku. Bokepindo “Kok sekarang jadi terus menerus manggil tuan…?” Aku tertunduk.Terdiam. Menjilatinya lagi. Saya hanya pembantu. Ggrraaahhhhh….. “Ini… maafkan aku. “Saya mau melayani… Mungkin…. Saya sudah berkata lancang…” Tuanku terdiam.Aku merasa tdk karuan.“Permisi, tuan…” dengan gugup aku bangkit lalu kembali ke kamarku. Kamu tahu, di amerika, semua mudah berhubungan badan. Saya sudah berkata lancang…” Tuanku terdiam.Aku merasa tdk karuan.“Permisi, tuan…” dengan gugup aku bangkit lalu kembali ke kamarku. Selesai semua pekerjaan, aku melihat Kak Edo baru saja menyelesaikan makannya.“Minum kopi?” tanyaku.Bapak biasa minum kopi di sore hari begini, kalau ada di rumah. Saya bukan makanan, tuan. Membuat vaginaku berdenyut. Aku merasa seperti kena setrum, tdk bisa menahan erangan nikmat.Aku membenamkan wajahku di permukaan ranjang yg basah.
