ukkkhhh…ukkkkhh! Baru selesai aku membuka jeansku, aku terkejut Lanang si pemuda idiot bertubuh besar itu sudah berdiri di pintu kamar, ia terbengong memandangiku. Bokepindo Kakek…Kakek Senen? Aku jadi terpana dan bingung harus bagaimana lagi. Aku merasakan kehangatan belaian lembut oleh seorang kakek. tanya Kakek Senen.Baru dua hari Kek, karena dak ada kerjaan aku kesini, sedangkan anak anakku sudah bisa ditinggal, apalagi ada anak ayuk dan adik jawabku, ohh omong-omong dari mana kek tadi? Waktu terus bergerak dan tak terasa hari sudah pukul empat sore, aku memohon kepada Lanang untuk menghentikan kegiatannya dengan secara halus dan lembut.Lanang sudah ya…sudah sore kakak mau pulang, kasihan anak-anak kakak dan sebentar lagi kakek Senen kembali dari membersihkan rumput. erangku menahan nikmatKini pinggulku turut membantu pergerakan pinggulnya. Tampak puting susuku yang merah kecoklatan mengeras akibat ulahnya.




















