Kuusap-usap bibir kemaluannya yang telah licin dengan cairan kewanitaannya.Tak lama, segera aku bangun dan aku tidur di lantai. Bokep Ojol Dia mulai membuka pahanya dan tanganku pun mulai dapat merayap ke atas. Jadi ceritanya aku dan Fei backstreet-lah. “Huuiii.. Kucari-cari di mana lubangnya.Setelah beberapa saat kutekan-tekan, akhirnya kutemukan lubangnya. “Enggak kok… biasa, suara orang bangun pagi”, kataku. Agar air maniku tak tumpah ke dalam mobil, aku selalu memakai kondom. “Oke”, kataku.Huuh… menyapu, memikirkan menyapu kemaluanku jadi ciut lagi. Bibir tersebut bergerak-gerak seolah-olah berkata,“Ayo… cium aku… isep aku… jilat aku…” Langsung kuarahkan bibirku ke kemaluannya.Aroma kemaluannya yang khas menggodaku untuk mencium kemaluan Fei yang sejak tadi menungguku. “Uuhh… enak…” diturunkannya CD-ku dan dikocoknya terus batang kemaluanku.Saking enaknya sampai seluruh otot tubuhku mengejang,“Teruss… terusss”, kulepaskan tautan bibirnya,
“Aahh… ahhh… Feiii.. Kusuruh ia menindihku dengan kepalanya mengarah ke batang kemaluanku dan dengan kaki mengangkang, dan mengarahkan lubang kemaluannya yang telah memerah ke wajahku.“Hmmmm… srruupp… sruuupp…” aku mulai menjilat klitorisnya.Kujulurkan lidahku memainkan daerah sekitar klitorisnya, kujilat klitorisnya ke atas, ke bawah, ke atas,
