“Jangan sampai Mamah tahu !’,
Aku hanya menatapnya, lalu tersenyum hambar. Pikiranku kacau. Bokep Japan Aku ragu sesaat. sungguh pemandangan yang menjijikan. Biar bersentuhan lebih dekat aja. Ia terengah-engah, lalu sesaat kemudian terdiam. Aku tak tahan lagi. “Sini….!”, katanya mengulang. Masuk kedalam dekapan hangat tubuh kak Dewi. Entah berapa lama aku menyaksikan tingkah laku kak Dewi didalam kamar. Dengan lembut kudaratkan bibirku didagunya. Manis lagi senyumnya. “Tedy udah gak tahannnnnn….shhhh !”,
“Kak Dewi juga sama. Aku tak berani menatap wajahnya. Kak Sinta kini menciumi paha, lutut, bahkan telapak kaki kak Dewi. Aku yakin mereka tanpa busana. Meskipun berselimut, bagian pundak mereka yang tak tertutup menunjukan kalau mereka tak berpakaian. Ah air putih saja. Aku melihat kak Dewi dengan temannya berbaring miring berhadapan. Sejak awal kuliah, aku tinggal dirumah kakak ku. Namun kemudian otak warasku hadir. orang lagi dibaca juga !”, kak Dewi berusaha meraih majalahnya kembali. Dengan gemetar dan penuh ketakutan aku mengenakan celana. “Tedy boleh minta apa aja, pasti kakak turutin, syaratnya satu, gak boleh bocorin rahasia !”,
“Tenang…aman !’,
