Ketika istirahat, aku membuka smsnya, “Din, kita jalan yuk setelah kamu kerja, aku seneng deh ngeliat kamu, cantik, seksi pula dibanding waitress lainnya”. Vidio XNXX Aku cuma senyum, melambai dan meninggalkan temen2 yang biasanya pulang bareng. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian CD ku yang sudah basah itu dilepaskannya. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. “Ih si om genit”, kataku sambil mencubit pinggangnya. Dadanya yang berbulu merangsang dadaku setiap kali bergeseran mengenai pentilku. “Iya Din aku dah napsu nih, ketempatku aja yuk nerusinnya”. Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan t shirtku, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Sstt..Sstt..” rintihku berulang kali. “Pak, Dina sudah pengen dienjot.” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar. “Om nakal!” desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku. “Ya om, Dina juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman meqi Dina terasa kuat karena batang om kan gede banget. “Belon pernah om”. “Suka juga”, jawabnya. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 batangnya. “Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan batangnya makin kuat menekan pantatku.




















