Wah, masih perjaka dooong…? Nafasnya masih memburu, di sela-sela isak tangisnya. Bokep Arab Jantungnya terasa mau copot melihat pemandangan indah itu. “Mau yah, mas… dijamin deh…”
Dada Windu kembali berdebar tidak menentu. Di sela-sela dengkuran anak-anak kos yang berbaur dengan orkes nyanyian serangga malam, terdengar teriakan desahan bercampur tangisan dari kamar Windu. Dicobanya meremas-remas, tetapi tidak ada pengaruhnya. Tidak didengarnya ketukan di pintu yang berulang-ulang memanggil namanya dengan nada penuh kekhawatiran. Baru sebulan di sini. Dari mailing list itu juga ia tahu soal tarif dan tempat yang paling bagus. Ia merasa di awang-awang. Akhirnya ia memberanikan diri untuk datang ke salah satu tempat yang direkomendasikan seorang pengirim mailing list. Atau mau ngobrol dulu, atau mau yang lain, terserah si oom deh!” si mungil itu mulai menyalakan rokok Sampurna hijaunya. Ibu yang rajin menasehati untuk rajin belajar, rajin sholat dan jauhi berzinah.“Ah, persetan..! Cairan putih berceceran di sekujur lantai di sekitarnya. Ia berjalan secepat mungkin, setengah berlari, sampai akhirnya lelah sendiri.
