“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Vidio Bokep Kami berciuman kembali. Dengan lincah Mikha telah duduk di sampingku. Bukan menghujat. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Hahaha.”
Dia ikut tertawa. Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. “sshh…, sshh…”
Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Mikha
“sstt… Aahh!!!”
Aku terus beroperasi di situ
“aahh…, Mas Joe…, gila nikmat bener…, Gila…, saya baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini…, aahh…, saya nggak tahan nih…, udah deh…”
Lalu dengan tiba-tiba ia menarik kepalaku dan dengan tersenyum ia memandangku. Macam-macam saja ulah mereka, maklumlah sudah saat kampanye terakhir buat partai-partai di Jakarta ini. “Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Mikha, ternyata lubang kemaluan Mikha masih sempit, walaupun bukan lagi seorang perawan.
